//
archives

dssigeblok

dssigeblok has written 6 posts for Desa Sigeblog

SUMBER AIR BERSIH SIGEBLOK

Kondisi geografis Desa Sigeblok yang berbukit bukit tidak menyurutkan perjuangan masyarakat untuk mengupayakan kehidupan yang lebih baik. Ketiadaan sumber air di desa ini telah mendorong kerja keras warga dan perangkat desa untuk bagaimana bisa memenuhi kebutuhan air 1000 keluarga yang tinggal di desa Sigeblok. Alhasil kerja keras yang dilandasi rasa kebersamaan dan kegotongroyongan yang menjadi ciri khas warga desa Sigeblok mampu menjawab permasalahan kebutuhan air. Seluruh warga desa Sigeblok sejak tahun 1995 saat ini telah dapat menikmati air bersih s merupakan sumber kehidupan yang sangat dibutukan sepanjang hari , warga secara bergotong royong membuat saluran air minum dari lereng pegunungan sepanjang kurang lebih 4 km membuat saluran air bersih dengan berswadaya membeli pipa pralon untuk dipasang ke lingkungan pemukiman. Hal ini merupakan keberhasilan kepemimpinan lurah desa Sigeblog dalam rangka memotivasi warga untuk memajukan rakyat dalam rangka kesejahteraan rakyat. Inilah bukti kearifan lokal pemimpin desa mendorong rakyat sehingga warganya bisa menikmati kebutuhan utama kehidupan dengan tanpa biaya (warga hanya iuran Rp 1000,- kebutuhan air sudah tercukupi).


Kebutuhan air bersihi bagi penduduk desa Sigeblog hingga saat ini sudah bisa di penuhi dari sumber air dari bukit yang ada di atas desa Sigeblok. Bahkan karena debit berlebih air dimanfaatkan warga untuk mengisi kolam-kolam ikan. Hasil ikan meski belum dipasarkan sbagai komoditas perdagangan, sangat membantu meningkatkan pemenuhan kebutuhan gizi keluarga.(Tim uso)

AKHIRNYA JALAN DESAKU DIASPAL

BANJARNEGARA.Jalan Desa Sigeblog Kecamatan Banjarmangu sepanjang 1.118 meter hari ini Selasa (9/2) diresmikan pemakaiannya oleh Wakil Bupati Banjarnegara Drs. Soehadjo MM. peresmian di tandai dengan pengguntingan pita di lokasi jalan tersebut


Sekretaris Desa Sigeblog Mahid mengatakan pada tahun ini dana PNPM Mandiri Pedesaan desa Sigeblog digunakan untuk pembangunan ruas jalan sepanjang 1.118 meter dari dukuh Klapasawit hingga Gintung, pembangunan sarana jalan ini menghabiskan dana sebesar Rp 137.406.500 serta swadaya dari masyarakat sebesar Rp. 3 juta.

”Pembangunan jalan di Desa Sigeblog sangat besar manfaatnya bagi warga, mengingat sebagian besar warga disini adalah petani salak sehingga membutuhkan sarana transportasi yang memadai,” katanya.

Selain itu dana PNPM di Desa Sigeblog juga di gunakan untuk simpan pinjam uang bagi ibu-ibu. Pada tahun 2009 lalu SPP bagi Desa Sigeblog dialokasikan sebesar Rp. 20.000.000.

Mahid menambahkan di Desa Sigeblog sendiri saat ini terdapat jalan desa sepanjang 12 km yang teraspal, sementara 5 kilometer lainnya belum teraspal. Selain itu juga terdapat bangunan infrastruktur berupa 7 jembatan sebagai sarana untuk mempermudah trasportasi antar desa. ”Dengan dukungan infrastruktur yang memadai membuat kegiatan ekonomi desa semakin lancar, sebagai imbasnya tahun ini PBB Desa Sigeblog menjadi Desa lunas pertama kali di Kecamatan Banjarmangu dengan jumlah Rp. 49 juta.197.800 dari 3.991 SPPT.

Dalam sambutannya usai persemian soehardjo meminta agar kegiatan PNPM di Desa Sigeblog transparan mengingat saat ini semua kegiatan yang melibatkan anggaran pemerintah selalu dipantau oleh lembaga yang berwenang mengenai kegiatan. ” jika kita salah dalam mengunakan anggaran apalagi sampai terjadi penyelewengan pasti kita akan berurusan dengan hukum, saya berharap hal ini tidak terjadi di sini ,” pinta wabup.

Sementara terkait simpan pinjam uang bagi kegiatan ibu-ibu di harapkan bisa di gunakan untuk kegiatan yang menghasilkan dan jangan di gunakan unutk kagiatan konsumtif,. ”Bila perlu kita mengadakan studi banding ke luar daerah untuk mengetahui prospek apa yang bisa di kembangkan di desa, sehingga bantuan tersebut benar-benar bermanfaat dan mengena bagi ibu-ibu,” harap wabup.

Terkait PBB wabup juga berharap agar prestasi yang telah di capai desa Sigeblog bisa di pertahankan, sebab uang hasil PBB akan di gunakan untuk pembangunan daerah yang imbasnya kepada kita semua. ”Kami berikan apresiasi yang besar bagi desa Sigeblog yang telah melunasi PBB sesuai dengan waktu yang ditentukan bahkan lebih cepat, mudah-mudahan prestasi itu bisa dipertahankan tahun ini,” pungkas wabup

Maliobo Mall Gelar Pameran UKM

YOGYA (KRjogja.com) –Malioboro Mall menggelar pameran produk kerajinan dan batik di Atrium Mall setempat mulai 16-22 September 2011 untuk menggerakkan roda perekonomian DIY serta memberi kesempatan para perajin meningkatkan kreatifitas.

Marketing dan Promotion Malioboro Mall, Eunike Setyarini menjelaskan pameran ini memberi pilihan produk belanja bagi pelanggan sekaligus menganalkan batik kepada para turis. Selain itu, mendorong para perajin untuk terus berkarya.

“Kami ingin menunjukkan kepedulian  terhadap mereka dengan cara membantu menciptakan
pasar bagi produk hasil karya mereka. Bahkan menjadi upaya untuk menyelaraskan diri sebagai kota pelakjar,” ujarnya di Malioboro Mal Yogyakarta, Sabtu (17/9). (Fir)

Pameran UKM

Penduduk Kulon Progo yang belum dijamin akan mendapat Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Sumber kulonprogokab.go.id- Dalam upaya optimalisasi pelayanan publik bidang pelayanan kesehatan bagi seluruh penduduk yang mempunyai Kartu Tanda Penduduk (KTP) Kulon Progo khususnya yang belum mendapatkan jaminan kesehatan, akan mendapatkan bantuan biaya pelayanan kesehatan melalui Jamkesda, demikian bagian program 100 hari Bupati Kulon Progo terpilih dr. Hasto Wardoyo, SPOG (K), disampaikan Kepala Bidang Pengembangan Kesehatan drg. Hunik Rimawati, M.Kes di ruang kerjanya (Rabu, 7/9/2011).

Kepesertaan Jamkesda berkartu selama ini mengkover sebanyak 25.000 orang, ditingkatkan dengan kepesertaan non kartu sebanyak 194.656 orang yang selama ini belum mempunyai kartu jaminan, dengan demikian jumlah kepesertaan Jamkesda menjadi 219.656 jiwa.

Jika melihat jenis kepesertaan di Kabupaten Kulon Progo untuk Askes Sosial meliputi PNS, TNI dan Polri sebanyak 45.952 jiwa, Jamsostek 2.544, Jamkesmas 141.893, Jamkesos 60.475, dan Jamkesda 219.656 jiwa, ini artinya setiap penduduk Kabupaten Kulon Progo telah mendapatkan jaminan kesehatan.

Untuk melaksanakan program tersebut telah diterbitkan Peraturan Bupati Kulon Progo Nomor 32 tahun 2011 tentang Jamkesda.

Hal yang membedakan kepesertaan Jamkesda berkartu dan tidak berkartu yaitu besarnya jaminan bagi peserta berkartu diberikan sebesar maksimal 50 persen dari biaya setiap pelayanan dan maksimal sebesar 5 juta rupiah  perorang pertahun, sedangkan besarnya jaminan bagi peserta non kartu diberikan sebesar maksimal 50 persen dari biaya setiap pelayanan dan maksimal sebesar 2,5 juta rupiah  perorang pertahun.

BUPATI KULON PROGO SERAHKAN BANTUAN BEROBAT KELUARGA MISKIN

Sumber kulonprogokab.go.id – “Masyarakat jangan membiasakan hidup boros yang hanya mengikuti hawa nafsu keinginan, namun harus menyesuaikan dengan kebutuhan yang diperlukan. Biasakanlah melakukan kegiatan produktif yang bisa memberikan manfaat. Jangan merasa miskin hanya karena kekurangan harta benda, namun kurangnya finansial harus bisa menjadi motor yang mendorong diri untuk lebih produktif, mampu memenuhi kebutuhan diri sendiri, tanpa harus mengharapkan pertolongan finansial dari orang lain,” demikian disampaikan Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo, dalam acara Penyerahan Dana Bantuan Keluarga Miskin Tahap II Tahun 2011, di Gedung Binangun, Kompleks Pemkab Kulonprogo, Kamis pagi (15/9).

Hasto Wardoyo menjelaskan bahwa kemiskinan sebenarnya disebabkan oleh karena perilaku sendiri, yang selalu merasa kekurangan karena ingin memiliki hal-hal yang belum mampu dimiliki diri sendiri, sehingga menjadi keinginan yang dipaksakan. “Istilahnya Jawanya durung pecus keselak besus, yang artinya belum mampu tetapi sudah meniru-niru. Sebaiknya kita semua hidup sak madya (sesuai kemampuan-red), mengkonsumsi barang yang memang kita perlukan saja,” tuturnya.

Menurut Kepala Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan, Jumanto, S.H., tujuan pemberian bantuan ini adalah untuk membantu sebagian biaya berobat bagi keluarga miskin, dengan tujuan meringankan beban biaya berobat bagi keluarga miskin.

Jumlah penerima bantuan kali ini adalah 55 orang dengan jumlah dana bantuan Rp 33.965.000,- yang bersumber dari APBD murni Kab. Kulonprogo TA 2011. Kegiatan tersebut merupakan lanjutan dari pemberian dana bantuan Tahap I, sebesar Rp 41.035.000,- yang diberikan untuk 62 orang, sehingga jumlah total bantuan Tahap I dan II adalah Rp 75.000.000,- untuk 117 orang.

Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis diserahkan kepada Muhdiharjo, dari Kaliduren, Kebonhardjo, Samigaluh; Sarjiyem, dari Klebakan, Salamrejo, Sentolo, R. Sihono, dari Papak, Kalirejo, Kokap dan Kemisah, dari Kulwaru Kulon, Wates.

Dalam acara tersebut, Hasto Wardoyo berpesan supaya PNS dan juga masyarakat menggalakkan zakat, sehingga dana yang terkumpul bisa digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat.

Hasto Wardoyo juga memotivasi masyarakat untuk menggunakan waktu semaksimal mungkin, untuk kegiatan produktif yang menghasilkan. Karena menghargai waktu adalah kunci dari keberhasilan.(MC)

Desa Sidorejo, Kulonprogo

desa sidorejo, kulonprogo

Galeri Desaku